Selasa, 27 Juli 2010

Prosess Enkapsulasi pada OSI layer


Sejarah OSI

OSI merupakan kepanjangan dari Open System Interconnection Di tahun 1984 ISO (Internasional Standarizaation organization) mengeluarkan solusi untuk memberikan standarisasi kompabilitas jaringan-jaringan sehingga tidak membatasi komunikasi antar produk maupun teknologi dari vendor yang berbeda. Osi reference Model merupakan referensi Standar yang mempresentasikan Komunikasi data antar perangkat jaringan atau antar host jaringan.
OSI memiliki 7 layer, yang mana setiap layernya mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Setiap layernya bersifat self-contained yang artinya fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat di implementasikan secara independent, maksudnya pembaruan fungsi suatu layer tidak akan mempengaruhi layer lainnya, namun setiap fungsinya spesifik dan mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya.

Lapisan pada OSI:
1. Application Layer :
SMB, NCP, FTP, TFTP, NFS. SNMP, Telnet, SMTP
2. Presentation Layer :
NCP, Telnet, FTP, TFTP, NFS, SNMP, SMTP
3. Session Layer :
Telnet, FTP, TFTP, NFS, SNMP, SMTP
4. Transport Layer :
SPX, TCP, UDP, NetBEUI
5. Network Layer :
IPX, IP, ICMP, RIP, OSPF, EGP, IGMP, NetBEUI, DLC, DECNet
6. Data Link Layer :
HDLC, ARP, RARP, NDIS, ODI, LLC, SAP, PPP, SLIP
7. Physical Layer :
CSMA / CD & TokenPassing
Adapun fungsi dari setiap lapisan tersebut sebagai berikut :

• Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dari komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara jaringan dengan aplikasi yang digunakan user sebelum dilanjutkan pemprosesan di Layer berikutnya. Dapat juga disebut bahwa layer ini berfungsi untuk mendefinisikan request dari user
atau bagian yang bertugas mendefinisikan pelayanan komunikasi jaringan dalam bentuk aplikasi seperti : Telnet, FTP, HTTP, SMTP, SNMP, SSH
• Session Layer yang bertugas dalam menentukan apakah ia perlu untuk melakukan enkripsi terhadap request ini ataupun ke bentuk lain dari translasi data. Jika proses sudah lengkap, selanjutnya ditambahakan informasi yang diperlukan
• Transport layer akan memeriksa apakah aplikasi merequest suatu informasi dan memverifikasi layanan yang direquest itu pada server. Atau dalam kata lainTransport, layer yang mendefinisikan managemen dari virtual circuit antar host dalam jaringan yang mengandung rangkain protocol dan permasalahan transprotasi data. Dilayer ini mengatur arus koneksi dan pengendalian error dalam proses pengiriman paket data seperti TCP, UDP dan SPX
• Network, layer yang mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi logical address sepert IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (oleh router) untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat dari definisi layer ini
• Data Link, layer ini lebih menspesifikan pada bagaimana paket data didistribusikan / ditransfer data melalui media particular, atau lebih yang kita kenal seperti Ethernet, hub dan switches
• Physical, Layer terendah ini mendefinisikan media fisik dari transmisi paket data dimana protocol digunakan seperti Ethernet pinout, Kabel UTP (RJ45, RJ48 dsb) kita bisa perkirakan layer ini tentang kabel dan konektornya.
[edit] Contoh praktis OSI Model

Cara kerja OSI Layer
1. Awalnya data dibuat, ketika memulai proses pengiriman, data turun melalui Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dari komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara jaringan dengan aplikasi yang digunakan user. Dapat juga disebut bahwa layer ini berfungsi untuk mendefinisikan request dari user.
Kemudian data diteruskan ke layer Presentation (layer 6), yang mana layer ini bertanggung jawab dalam menentukan apakah ia perlu untuk melakukan enkripsi terhadap request ini ataupun ke bentuk lain dari translasi data. Jika proses sudah lengkap, selanjutnya ditambahakan informasi yang diperlukan.
Lalu di forward ke Session layer (layer 5) yang mana layer ini akan memeriksa apakah aplikasi merequest suatu informasi dan memverifikasi layanan yang direquest itu pada server.
Setiap informasi yang akan dilewatkan ditambahkan header setiap turun 1 layer . Namun, pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 terkadang tidak diperlukan adanya header. Ini dikarena-kan tidak ada informasi baru yang perlu diproses.
2. Sampailah data di Transport layer (layer 4), memastikan bahwa ia mempunya suatu koneksi yang sudah tepat dengan server dan memulai proses dengan mengubah informasi itu ke bentuk segment. Pengecekan error dan penggabungan data yang berasal dari aplikasi yang sama dilakukan di layer transport ini serta keutuhan data di jamin pula di sini. Terbentuk L4PDU dari proses ini.
3. Selanjutnya segment tersebut diteruskan ke Network layer (layer 3), disini diterima segment-segment tadi dan ditambahkan alamat network untuk station yang me-request dan alamat network untuk server yang direquest. Segment-segment tersebut akan diubah menjadi packet-packet, Kemudian layer Network membuat header Network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer Network, dan ditempatkan L4PDU dibaliknya, dan terbentuklah L3PDU.
4. Kemudian packet-packet tadi dilewatkan ke layer Data Link (layer 2) dan paket-paket tadi diatur dan kemudian akan dibungkus lagi ke dalam individual frame, salah satu contoh dalam proses ini adalah memberikan alamat MAC tujuan dan MAC address sumber yang kemudian informasi tersebut digunakan untuk membuat trailer. Dikarenakan suatu paket dapat dikirimkan melalui banyak sekali perangkat dan router, disinilah peran MAC Address dalam mengirimkan paket antara satu router dan router lainnya. Kemudian akan ditransmisikan ke media. Seluruh informasi yanng ditambahkan oleh tiap layer sebelumnya (sebagai suatu actual file request) harus cocok ke dalam ukuran 46-1500 byte data field pada frame ethernet. Data link layer bertanggung jawab untuk mengirimkan frame menurut topologi yang digunakan. Terbentuklah L2PDU pada proses ini.
5. Terakhir, sampailah data di layer Physical (layer 1), informasi akan dibawa dari source menuju destination. Karena Physical layer tidak mengenal frame, ia akan melewatkan informasi itu ke bentuk bits. Tidak terjadi penambahan header pada layer ini. Layer Physical ini berhubungan dengan perangkat keras. Akhirnya bit-bit tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya ditransmisikan melalui media. Misalnya dari kabel ke tujuan, hal ini sesuai dengan karakteristik lapisan Physical layer yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik.

Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data Unit), dimana merupakan bentuk dari byte pada header-trailer pada data. PDU merupakan proses-proses pada setiap layer dari model OSI. Pada tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada layer 2 PDU termasuk header dan trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut paket (packet). Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment).
Setelah dilakukan proses enkapsulasi, lalu dikirimkan ke server dan server akan melakukan proses tadi secara terbalik, yaitu dari Physical layer ke Application layer, proses ini disebut dekapsulasi. Jika pada enkapsulasi dilakukan pembungkusan, maka pada dekapsulasi akan melakukan pembukaan dari bungkus-bungkus tadi melalui layer-layer nya.
Interaksi antar Layer pada Model OSI
Setiap layer pada model OSI menyediakan servis ke layer diatasnya ataupun layer dibawahnya. Misalnya, layer Network tidak akan peduli bagaimana kerja layer lainnya namun layer Network bergantung untuk mendapatkan service dari layer lainnya. Namun, setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya, juga setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya,
Pada saat pengiriman dan penerimaan informasi, lapisan memerlukan antarmuka dengan lapisan atas dan bawahnya yang berdekatan. Sepanjang sebuah lapisan menyediakan layanan yang dimaksud pada layer tepat di atas atau di bawahnya, dapat diimplementasikan fungsi yang termodifikasi atau diganti tanpa memerlukan perubahan di seluruh lapisan.
Seperti pada gambar di halaman pertama, tujuh lapisan yang telah dijelaskan dapat dibagi menjadi 3 sub-kelompok (subgroups). Lapisan 1, 2 dan 3 adalah network support layer merupakan lapisan-lapisan pendukung jaringan. Lapisan 5, 6 dan 7 merupakan user support layer yang merupakan lapisan-lapisan pendukung pengguna. Lapisan 4 adalah Transport layer, yang terletak tepat di antara subgroup tadi, yang maksudnya adalah lapisan untuk menghubungkan 2 subgroup sehingga lapisan user support layer dapat membaca informasi apa yang dikirim network support layer.
Walaupun informasi yang dialirkan berubah-ubah dari bentuk data , segment, packet, frame dan bit, namun tidak terjadi perubahan pada isi data dari informasi tersebut. Penerusan data ke layer yang harus dilewati selanjutnya disesuaikan dengan jenis data yang dapat dibaca oleh masing-masing layer tersebut. Jika layer di atasnya membaca data yang sama dengan layer dibawahnya, maka tidak terjadi pengubahan bentuk data. Namun, jika harus terjadi perubahan bentuk data pada lower layers dalam pemrosesannya, kerja proses ini tidak akan terpengaruh, karena perubahan lower layers tidak mempengaruhi upper layers, maka mereka dapat berkembang dengan cepat. Perubahan bentuk data tersebut semata-mata agar setiap layer dapat membaca data yang diterima dan juga data yang akan dikirim.
Sebagai contoh sehari-hari kita menerima email :
Layer 7, Anda memakai Microsof Outlook yang mempunyay fungsi SMTP dan POP3
Layer 6, anda mengirim email dengan format ASCII atau HTML
Layer 5, anda menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikas jaringan.
Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email
Layer 3, computer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan.
Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet
Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat5


• Manfaat
– Membuat peralatan vendor yang berbeda
dapat saling bekerjasama
– Membuat stadarisasi yang didapat dipakai
vendor untuk mengurangi kerumitan
perancangan
– Standarisasi interfaces
– Modular enginneering
– Kerjasama dan komunikasi teknologi yang
berbeda
– Memudahkan pelatihan network

REFERENSI
http://m.devoav1997.webnode.com/news/pengertian-osi-layer-dan-sejarahny

a/newscbm_30419/190/
http://blog.unsri.ac.id/nchi/jaringan-komputer/proses-enkapsulasi-pada-

osi-layer/mrdetail/4508 ( edukasi-net )

1 komentar: